• artis disisi-Nya

    Jadilah artis disisi-Nya Berjalannya sebuah film yang ada dilayar lebar, merupakan sebuah proses yang tak mudah dilakukan. Pelaku sinetron tidak hanya membaca teks naskah yang diberikan dari produser. Tetapi ia juga harus menghafal, memahami dan mempraktekkannya. Jadi, apa yang terjadi dilayar lebar dalam sebuah film, adalah hasil dari kesungguhan...

  • pengaruh banjirnya media informasi

    Hari ini merupakan zaman berkembang pesatnya teknologi dan informasi, baik dari media cetak maupun elektronik yang berbentuk TV dan internet. Sehingga sangat mudah untuk mendapatkan informasi baik dari skala internasional terlebih nasional....

  • Hikmah Dibalik Setiap Kisah

    Dalam kehidupan setiap manusia, memiliki sisi-sisi hikmah yang bermanfaat bagi orang lain. Terkadang manusia sendiri tidak menyadari bahwa ternyata sepenggal kisah pendek yang manusia miliki mengandung motivasi/semangat untuk orang yang ada disekitarnya. Baik itu dari manusia-manusia mulia yang ada disisi-Nya, atau manusia hina yang jauh...

Monday, January 6, 2014

Apa yang kita bayangkan jika kita telah berada disuatu tempat yang sebelumnya tak terpikirkan oleh otak kita ataupun tak berangan-angan akan singgah ditempat tersebut. rasa takut, cemas, dan berharap yang hanya menemani setiap orang ditempat itu. lalu, apa saja yang mampu menolong mereka agar terhindar dari rasa cemas,
kegalauan yang panjang, terlebih selamat dari siksa dalam masa penantian yang panjang dan mendapat naungan disisi-Nya? Nabi sallallahu alaihi wasallam bersabda:
Read More

Friday, December 27, 2013

Allah Ta’ala berfirman mengenai keengganan iblis untuk sujud kepada adam,

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqoroh: 34).

Ibnu katsir dalam tafsir aisiru tafasir menyingkap ayat diatas dengan 4 hikmah.
1.    1. Allah memuliakan manusia dari pada makhluk yang lain. hal ini tampak ketika Allah memerintahkan penduduk langit untuk sujud kepada adam sebagai suatu perintah dan memuliakan ciptaan-Nya. Dalam firman lainnya Dia berfirman:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (Al-Isra’: 70).

Salah satu Indikator Allah memuliakan mereka karena adanya akal yang mampu membedakan antara yang hak dan bathil. Namun jika memang memiliki akal tapi tak bisa untuk membedakan kebenaran dan keburukan, yang kemudian terjerumus kepada lembah kemaksiatan, maka Allah akan menghinakan mereka, meski pada dasarnya mereka dimuliakan dari ciptaan makhluk lainnya.

“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya”. (QS. At-Tin: 4-6).

2.       2. Waspada terhadap hasad dan sombong (istikbar).
Hasad ini sangat berbahaya bagi perkembangan islam. Ia menjadi tembok penghalang yang tersembunyi tapi mampu menghambat perkembangan islam dan menghancurkan. Makanya Rosulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
“waspadalah  kalian dari hasad, karena ia menghapus kebaikan sebagaimana api membakar kayu”. (HR. Abu Daud dan imam Baihaqi).
Negeri Indonesia yang memiliki kuantitas muslim terbanyak, tetapi dalam menjalankan syari’atnya pada daerah tertentu tak bebas di amalkan. Disitulah ada beberapa orang yang tidak suka terhadap kaum muslimin yang mengamalkan islamnya, sehingga dihalang-halangi dalam menegakkannya.
Sama-sama Negara arab, memiliki saudara yang terhubung melalui iman, tapi justru tak menggubris saudara mereka yang sedang mengalami konflik, yaitu arab Saudi terhadap negeri suriah yang tertindas. Maka, dampak dari hasad itu terlihat jelas, ia akan menghalangi muslim lainnya dan seolah-olah melupakan saudara yang terhubung keimanan untuk membantu walaupun dengan harta saja.
Inilah amalan iblis yang mewarisi bani adam. Ketika iblis melihat banyak keutamaan yang terdapat pada ciptaan-Nya yang sempurna ini, ia hasad kepada manusia dan protes kepada Allah disaat Dia memerintahkan untuk sujud kepada Adam. Kenapa makhluk yang sudah lama diciptakan harus sujud kepada makhluk baru. Kenapa yunior harus sujud kepada junior?
"Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS. Al-A’raf: 12).
Akhirnya ketika Allah mengeluarkannya dari syurga, sifat tersebut menjadi sebuah janji dan diikrarkan menggoda anak adam agar melenceng dari jalan yang benar.
"Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya”. (QS. Al-Hijr: 39).
Adanya syetan yang berbentuk manusia yang selalu menghalangi manusia dari jalan-Nya, mereka tidak rela jika kaum muslimin tetap pada jalan yang lurus.
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ
“Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran”. (QS. Al-Baqoroh: 109).

Sifat selanjutnya yang dimiliki iblis adalah sombong. Sifat ini memiliki ciri yang sangat jelas, yaitu meremehkan manusia dan menolak kebenaran.
الكبر بطر الحق وغمط الناس
“Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia”. Bahkan dengan sifat ini, akan menghalangi manusia dari jannah-Nya, meski hanya sebesar biji sawi.
إنّ الله لا يدخل الجنة مَنّ كان في قلبه مثقال ذرّة من كبر
“sesungguhnya sekali-kali Allah tidak akan memasukkan seseorang kedalam syurga selama ada dalam hatinya sebesar biji sawi dari kesmbongan”. (( shahih muslim)).
Manusia yang mewarisi sifat ini adalah orang-orang yahudi. Dimana mereka mengetahui kebenaran dari kitab-kitab terdahulu. Bahkan mereka tahu siapa yang membawa kebenaran itu melebihi pengetahuan mereka terhadap keturunan mereka sendiri. Tapi karena sifat ini, mereka terhalang dari hidayah Allah tersebut.
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui”. (QS. Al-Baqoroh: 146).
3.    3Mengingatkan bahwa musuh abadi sampai hari kiamat adalah iblis. Ia memerintahkan kepada bala tentaranya untuk menggoda manusia dari jalan yang benar.
ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
“kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)”. (QS. Al-A’rof: 17).

4.    4. Agar waspada kepada maksiat, karena ia bisa menjerumuskan kepada kekufuran. Meski pada dasarnya sipelaku tidak masuk kepada kufur, tapi perbuatan tersebut adalah menjadi jalan menuju kekufuran.
Dari sinilah seharusnya kaum muslimin berhati-hati terhadap sebagian kaum muslimin yang melakukan tindak kekufuran. Karena tidak semua pelakunya dianggap kufur atau kafir setelah melakukannya. Sikap ghulluw dalam memvonis pelaku dosa besar inilah kaum khowarij menjadi sesat. Mereka berlebihan dalam menyikapi pelaku maksiat. Pendapat mereka yaitu telah sesat dan masuk neraka jika telah melakukan dosa besar. Dan juga tidak seperti murji’ah dalam menyikapi maksiat. Mereka terlalu longgar dalam menyikapinya. “pendapat mereka selama ada iman didalam hati, seberapapun besarnya dosa tidak akan terpengaruh”.
Maka sikap yang baik adalah sebagaimana ahlu sunnah wal jama’ah menyikapinya. Tidak berlebihan dan tidak terlalu longgar.
Semoga Allah mudahkan kita untuk menjauhi segala godaan yang dihembuskan oleh syetan baik yang berbentuk jin maupun manusia hingga ajal tiba. Amin
Wallahu a’lam bisyowab

Ahmad hanif
Bekasi, Bumi sani permai









Read More

Friday, December 20, 2013


Pada hari selasa 14 desember 2013, merupakan hari kebanggaan tersendiri bagi rector UMS.. pasalnya, hari itu adalah acara diwisudanya para penghafal Al-Qur’an yang telah mengkhatamkan hafalannya dan meluluskan 40 wisudawan. 
Acara yang diselenggarakan di authorium Muhammad djazman yang terletak dibawah masjid fadhurrohman UMS tersebut, dimeriahkan dengan kedatangan wakil wali kota solo dan memberikan apresiasi yang lebih kepada para wisudawan dan wisudawati.
Read More

Tuesday, December 3, 2013


Dalam kehidupan setiap manusia, memiliki sisi-sisi hikmah yang bermanfaat bagi orang lain. Terkadang manusia sendiri tidak menyadari bahwa ternyata sepenggal kisah pendek yang manusia miliki mengandung motivasi/semangat untuk orang yang ada disekitarnya.
 Baik itu dari manusia-manusia mulia yang ada disisi-Nya, atau manusia hina yang jauh dari sisi-Nya. Makanya di dalam Al-Qur’an disebutkan kisah-kisah penggugah jiwa yang multi manfaat. 

Seperti kisah ashabul ukhdud, dalam memperjuangkan aqidah, hingga rela nyawa sebagai tebusannya. Fir’aun yang angkuh dimuka bumi, di ajak Nabi musa untuk beribadah kepada Allah saja dan kembali kepada ketaatan-Nya. Dan kisah-kisah lainnya yang ibarat telaga ditengah padang pasir yang kering dan panas. Seolah memberi semangat dalam perjalanan yang panjang  kepada manusia yang senantiasa berfikir tentang ciptaannya.

 لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
 “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. (Q.S. yusuf: 111).

Sejarah yang terus kebelakang semakin jauh meninggalkan kita seiring berputarnya roda waktu, namun manfaat dan ibroh yang bisa dipetik akan selalu berharga untuk kita. Tak jauh dari sejarah orang-orang terdahulu dari yang shalih sampai pembangkang, ternyata dikehidupan  kita yang didominasi syahwat dan syubhat pun masih ada secercah hikmah yang bisa dipetik bagi orang mau perfikir.

Penulis, sebagai salah satu manusia yang lebih memiliki banyak kekurangan dari pada kelebihan, sedikit menggelar kisah-kisah unik yang pernah penulis alami dikehidupan yang pernah penulis lalui selama ini. Baik dari tempat tinggal sendiri maupun diperantauan. Berharap dari kisah-kisah yang penulis sajikan untuk pembaca,  dapat menyiram kembali tanaman motivasi yang ada didalam setiap hati kita. Atau jika tidak minimal sebagai penghibur dikala suntuk dari penatnya kesibukan dunia.

PERTANYAAN-PERTANYAAN!!!!

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul ketika dalam suasana bosan tingkat tinggi, akan keluar dengan mudahnya pada diri saya. Pertanyaan yang bersifat pesimis dalam memandang arti hidup. Seperti, Kenapa saya memiliki kekurangan yang berbeda dari kebanyakan orang?  Kenapa orang memandang saya seperti ada atau tidak adanya saya sama saja? Dalam situasi seperti itu terkadang saya memotivasi diri. 
Tujuan kamu disini ngapain? 
Apa Cuma diciptakan kemudian dibiarkan begitu saja?

 Apa Cuma kamu saja yang memiliki kekurangan yang manusia tidak punya kekurangan sepertimu?
....jangan sampai hanya gara-gara terasa bosan tingkat akut seperti itu kita kehilangan keseimbangan dalam menjalani kehidupan yang fana ini. Memang ketika kita mengalami penderitaan seolah-olah kitalah yang paling menderita di dunia. Padahal kalau kita mau berfikir jernih ada yang lebih menderita dari kita. Kita kalau dibandingkan dengan mereka yang menderita, ibarat bintang kecil diantara bintang-bintang besar yang banyak bertaburan. Tetapi terkadang kita masih saja mengeluh.

Seharusnya kita selalu menghadirkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat optimis meski dalam suasana bosan,  dengan beberapa pertanyaan: orang yang terdahulu sudah lama meninggalkan kamu, kamu memang mau berapa lama di dunia, 50th, 75th, atau 100th ? seberapa manfaatnya kamu untuk orang lain? Atau orang hanya menganggap kamu seperti tidak ada, atau bahkan kamu dianggap membahayakan orang lain. Naudzubillah min dzalik.  

Saya sendiri menyadari bahwa kita harus memiliki motivasi dari dalam untuk membangkitkan hati dan raga ketika masih dalam keadaan down/putus asa. Dan yang lebih penting pula motivasi dari luar, orang-orang terdekat kita, ibu, bapak, saudara dekat, yang dekat dan jauh. Atau teman dekat. Namun kalau itu tidak ada, bisa menggunakan cara dengan memotivasi dari dalam. 

Sebenarnya pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari hati kita yang mengandung sifat optimistis, akan bermanfaat. Bagaimana cara memunculkannya? Dengan menuntut ilmu agama, yang membawa kita pada tujuan yang mulia, sekaligus membuka wawasan yang luas akan ilmu Allah yang bertebaran dimuka bumi yang bersifat naqli. Ditambah menuntut ilmu adalah kewajiban seorang muslim tanpa terkecuali.
طلب العلم فريضة على كل مسلم
“Menuntut ilmu wajib setiap muslim” (H.R Ibnu majah)

Alangkah indahnya membayangkan orang yang mendapatkan apa yang ia impikan. Orang-orang menuntut ilmu pada zaman keemasan dalam memburunya, ketika mendapat ilmu agama, atau satu hadist saja, itu seperti mendapat perhiasan yang sangat berharga. Kenapa? Karena susah sekali mendapatkan ilmu pada waktu itu. 
Hanya karena mencari satu hadist saja butuh berjalan berbulan-bulan. Lalu hari ini, dimanakah orang-orang yang selalu menghargai ilmu agama, dimanakah orang-orang yang menganggap ilmu bagaikan menemukan perhiasan yang sangat berharga? Justru hari ini orang berbondong-bondong mencari ilmu dunia dengan tujuan agar mendapat pendapatan yang memuaskan, harta yang banyak dan terkenal dimata manusia. 

Alangkah malangnya orang  seperti ini…. Sudah mencari dunia, ditambah dengan niat yang jelek. Memang Allah benar-benar akan memberikan/tidak menyia-nyiakan usaha hambanya didunia. Tapi diakherat tidak mendapatkan apa-apa kecuali adzab-Nya.

 مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (16)
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”?(Q.S.Huud:15-16)

Demikianlah salah satu manfaat besar dari menuntut ilmu. Selain dimata Allah lebih ditnggikan derajatnya, ia juga akan memotivasi penuntutnya dalam menyadarkan tujuan sebenarnya hidup di dunia ini. sehingga ketika berjalan menapaki panggung kehidupan, akan terarah karena ilmunya tadi telah menjaga penuntutnya.

Motivasi hidup, marilah kita jaga. Jangan sampai layu termakan usia atau terinjak malas yang melanda diri kita, karena setiap manusia pastinya memiliki potensi besar yang bisa jadi dibangkitkan melalui motivasi dalam diri. Meski motivasi dari luar adalah sangat perlu dilakukan. Dari luar membangunkan motivasi yang ada didalam supaya bangkit untuk bergerak dan sadar akan potensinya dan kemudian mengasahnya menjadi tajam.

Adanya pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita, sejatinya menunjukkan kesadaran dalam berfikir yang menelurkan tindakan. Selama pertanyaan dalam diri tidak pada hal yang menyimpang, ia akan membawa seseorang untuk terus berubah pada taraf yang lebih baik dari sebelumnya. Insya Allah. Amin

O-Much el jepara way
3 desember 2013


5:14 PM   Posted by Unknown with No comments
Read More

Saturday, November 30, 2013

Jadilah artis disisi-Nya

Berjalannya sebuah film yang ada dilayar lebar, merupakan sebuah proses yang tak mudah dilakukan. Pelaku sinetron tidak hanya membaca teks naskah yang diberikan dari produser. Tetapi ia juga harus menghafal, memahami dan mempraktekkannya. Jadi, apa yang terjadi dilayar lebar dalam sebuah film, adalah hasil dari kesungguhan pemain dalam memerankan tokoh yang dipilih oleh sang sutradara.
Praktek yang dilakukan pemain itu, tidak akan keluar dari teks naskah yang dihafalkannya.
Read More
Pengaruh Banjirnya Informasi

Hari ini merupakan zaman berkembang pesatnya teknologi dan informasi, baik dari media cetak maupun elektronik yang berbentuk TV dan internet. Sehingga sangat mudah untuk mendapatkan informasi baik dari skala internasional terlebih nasional.

Berbeda dengan masa lalu yang minim dengan teknologi dan informasi. Informasi yang terus membanjiri dari berbagai media sehingga pakar komunikasi mengatakan”, hari ini adalah kebalikan dari masa lalu yang sangat minim dari informasi. sekarang informasi mudah didapat dari berbagai media”.
Read More

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search