Tuesday, December 3, 2013


Dalam kehidupan setiap manusia, memiliki sisi-sisi hikmah yang bermanfaat bagi orang lain. Terkadang manusia sendiri tidak menyadari bahwa ternyata sepenggal kisah pendek yang manusia miliki mengandung motivasi/semangat untuk orang yang ada disekitarnya.
 Baik itu dari manusia-manusia mulia yang ada disisi-Nya, atau manusia hina yang jauh dari sisi-Nya. Makanya di dalam Al-Qur’an disebutkan kisah-kisah penggugah jiwa yang multi manfaat. 

Seperti kisah ashabul ukhdud, dalam memperjuangkan aqidah, hingga rela nyawa sebagai tebusannya. Fir’aun yang angkuh dimuka bumi, di ajak Nabi musa untuk beribadah kepada Allah saja dan kembali kepada ketaatan-Nya. Dan kisah-kisah lainnya yang ibarat telaga ditengah padang pasir yang kering dan panas. Seolah memberi semangat dalam perjalanan yang panjang  kepada manusia yang senantiasa berfikir tentang ciptaannya.

 لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
 “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. (Q.S. yusuf: 111).

Sejarah yang terus kebelakang semakin jauh meninggalkan kita seiring berputarnya roda waktu, namun manfaat dan ibroh yang bisa dipetik akan selalu berharga untuk kita. Tak jauh dari sejarah orang-orang terdahulu dari yang shalih sampai pembangkang, ternyata dikehidupan  kita yang didominasi syahwat dan syubhat pun masih ada secercah hikmah yang bisa dipetik bagi orang mau perfikir.

Penulis, sebagai salah satu manusia yang lebih memiliki banyak kekurangan dari pada kelebihan, sedikit menggelar kisah-kisah unik yang pernah penulis alami dikehidupan yang pernah penulis lalui selama ini. Baik dari tempat tinggal sendiri maupun diperantauan. Berharap dari kisah-kisah yang penulis sajikan untuk pembaca,  dapat menyiram kembali tanaman motivasi yang ada didalam setiap hati kita. Atau jika tidak minimal sebagai penghibur dikala suntuk dari penatnya kesibukan dunia.

PERTANYAAN-PERTANYAAN!!!!

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul ketika dalam suasana bosan tingkat tinggi, akan keluar dengan mudahnya pada diri saya. Pertanyaan yang bersifat pesimis dalam memandang arti hidup. Seperti, Kenapa saya memiliki kekurangan yang berbeda dari kebanyakan orang?  Kenapa orang memandang saya seperti ada atau tidak adanya saya sama saja? Dalam situasi seperti itu terkadang saya memotivasi diri. 
Tujuan kamu disini ngapain? 
Apa Cuma diciptakan kemudian dibiarkan begitu saja?

 Apa Cuma kamu saja yang memiliki kekurangan yang manusia tidak punya kekurangan sepertimu?
....jangan sampai hanya gara-gara terasa bosan tingkat akut seperti itu kita kehilangan keseimbangan dalam menjalani kehidupan yang fana ini. Memang ketika kita mengalami penderitaan seolah-olah kitalah yang paling menderita di dunia. Padahal kalau kita mau berfikir jernih ada yang lebih menderita dari kita. Kita kalau dibandingkan dengan mereka yang menderita, ibarat bintang kecil diantara bintang-bintang besar yang banyak bertaburan. Tetapi terkadang kita masih saja mengeluh.

Seharusnya kita selalu menghadirkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat optimis meski dalam suasana bosan,  dengan beberapa pertanyaan: orang yang terdahulu sudah lama meninggalkan kamu, kamu memang mau berapa lama di dunia, 50th, 75th, atau 100th ? seberapa manfaatnya kamu untuk orang lain? Atau orang hanya menganggap kamu seperti tidak ada, atau bahkan kamu dianggap membahayakan orang lain. Naudzubillah min dzalik.  

Saya sendiri menyadari bahwa kita harus memiliki motivasi dari dalam untuk membangkitkan hati dan raga ketika masih dalam keadaan down/putus asa. Dan yang lebih penting pula motivasi dari luar, orang-orang terdekat kita, ibu, bapak, saudara dekat, yang dekat dan jauh. Atau teman dekat. Namun kalau itu tidak ada, bisa menggunakan cara dengan memotivasi dari dalam. 

Sebenarnya pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari hati kita yang mengandung sifat optimistis, akan bermanfaat. Bagaimana cara memunculkannya? Dengan menuntut ilmu agama, yang membawa kita pada tujuan yang mulia, sekaligus membuka wawasan yang luas akan ilmu Allah yang bertebaran dimuka bumi yang bersifat naqli. Ditambah menuntut ilmu adalah kewajiban seorang muslim tanpa terkecuali.
طلب العلم فريضة على كل مسلم
“Menuntut ilmu wajib setiap muslim” (H.R Ibnu majah)

Alangkah indahnya membayangkan orang yang mendapatkan apa yang ia impikan. Orang-orang menuntut ilmu pada zaman keemasan dalam memburunya, ketika mendapat ilmu agama, atau satu hadist saja, itu seperti mendapat perhiasan yang sangat berharga. Kenapa? Karena susah sekali mendapatkan ilmu pada waktu itu. 
Hanya karena mencari satu hadist saja butuh berjalan berbulan-bulan. Lalu hari ini, dimanakah orang-orang yang selalu menghargai ilmu agama, dimanakah orang-orang yang menganggap ilmu bagaikan menemukan perhiasan yang sangat berharga? Justru hari ini orang berbondong-bondong mencari ilmu dunia dengan tujuan agar mendapat pendapatan yang memuaskan, harta yang banyak dan terkenal dimata manusia. 

Alangkah malangnya orang  seperti ini…. Sudah mencari dunia, ditambah dengan niat yang jelek. Memang Allah benar-benar akan memberikan/tidak menyia-nyiakan usaha hambanya didunia. Tapi diakherat tidak mendapatkan apa-apa kecuali adzab-Nya.

 مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (16)
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”?(Q.S.Huud:15-16)

Demikianlah salah satu manfaat besar dari menuntut ilmu. Selain dimata Allah lebih ditnggikan derajatnya, ia juga akan memotivasi penuntutnya dalam menyadarkan tujuan sebenarnya hidup di dunia ini. sehingga ketika berjalan menapaki panggung kehidupan, akan terarah karena ilmunya tadi telah menjaga penuntutnya.

Motivasi hidup, marilah kita jaga. Jangan sampai layu termakan usia atau terinjak malas yang melanda diri kita, karena setiap manusia pastinya memiliki potensi besar yang bisa jadi dibangkitkan melalui motivasi dalam diri. Meski motivasi dari luar adalah sangat perlu dilakukan. Dari luar membangunkan motivasi yang ada didalam supaya bangkit untuk bergerak dan sadar akan potensinya dan kemudian mengasahnya menjadi tajam.

Adanya pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita, sejatinya menunjukkan kesadaran dalam berfikir yang menelurkan tindakan. Selama pertanyaan dalam diri tidak pada hal yang menyimpang, ia akan membawa seseorang untuk terus berubah pada taraf yang lebih baik dari sebelumnya. Insya Allah. Amin

O-Much el jepara way
3 desember 2013


5:14 PM   Posted by Unknown with No comments

0 comments:

Post a Comment

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search