Berjalannya sebuah film yang ada dilayar lebar, merupakan
sebuah proses yang tak mudah dilakukan. Pelaku sinetron tidak hanya membaca
teks naskah yang diberikan dari produser. Tetapi ia juga harus menghafal,
memahami dan mempraktekkannya. Jadi, apa yang terjadi dilayar lebar dalam
sebuah film, adalah hasil dari kesungguhan pemain dalam memerankan tokoh yang
dipilih oleh sang sutradara.
Praktek yang dilakukan pemain itu, tidak akan keluar dari teks naskah yang dihafalkannya.
Praktek yang dilakukan pemain itu, tidak akan keluar dari teks naskah yang dihafalkannya.
Terkadang praktek yang kurang menjiwai dari naskah, akan
terjadi pengulangan berkali-kali sampai pemain menguasainya. Pemain bagus
adalah jika ia menguasai itu semua baik dari menghafal naskah, memahami, dan
mempraktekkannya.
Demikianlah dunia perfilman. Apa yang kita saksikan dalam televisi
adalah sudah dalam bentuk matang yang
tentunya dengan melalui proses yang panjang.
Namun, apa yang terjadi dikehidupan kita sekarang,
sebetulnya tidak jauh beda dari dunia yang menghasilkan artis dilayar lebar
tersebut. bahkan sudah semestinya manusia taat kepada Allah karena
diciptakannya manusia tidak lain dan tidak bukan adalah beribadah kepada-Nya.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ
إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Ad-dzariyat: 56).
Ketika Allah memberikan naskah yang didalamnya mengandung
perintah dan larangan melalui Nabi-Nya, maka jika ingin menjadi pemain yang
baik, maka ia harus menghafal, memahami, dan mempraktekkannya dikehidupan yang
ia jalani. Ia harus bersungguh-sungguh melalui proses tersebut jika ingin
menjadi “artis” pilihan Allah Ta’ala. hasilnya Ia tidak hanya terkenal diantara
penduduk langit, tetapi iapun terkenal diantara penduduk bumi karena
kesungguhan dalam meniti jalan ketaatan.
Adanya naskah dalam bentuk Al-Qur’an dan As-sunnah akan
menuntut seseorang pada keberuntungan abadi yang tidak hanya dirasakan di alam
dunia ini. selain itu pula bagi siapa saja yang mengamalkannya akan terbebas
dari dahsyatnya siksaan di akherat.
Ahmad hanif, kampus of Muhammad Natsir
bekasi, Bumisani, 1 desember 2013
0 comments:
Post a Comment